Babelpedia.id, Toboali — Di tengah isu kesehatan remaja dan ibu yang kian mendesak, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk memverifikasi data terkait kematian maternal dan fertilitas remaja usia 10-19 tahun, Rabu (20/11/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Bappelitbangda ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, UNFPA, dan BPS Provinsi Bangka Belitung. Kepala Subbagian Umum BPS Bangka Selatan, Imam Hidayat, mengungkapkan bahwa fokus diskusi adalah perbaikan mekanisme verifikasi data pada indikator yang menjadi bagian dari 45 Indikator Utama Pembangunan Nasional.
“Indikator kematian maternal dan fertilitas remaja menjadi prioritas karena dampaknya terhadap kualitas hidup generasi mendatang. Kami bekerja keras memastikan data ini akurat untuk mendukung kebijakan kesehatan yang tepat,” ungkap Imam.
Selain itu, Imam menyoroti pentingnya persiapan matang menjelang SUPAS 2025, yang akan menjadi tolok ukur kondisi demografi di Indonesia. Dalam konteks lokal, FGD ini dianggap penting untuk mengidentifikasi tantangan unik yang dihadapi masyarakat Bangka Selatan, khususnya terkait akses kesehatan ibu dan remaja.
Melalui kolaborasi lintas instansi, Bangka Selatan berharap dapat mengurangi angka kematian ibu dan menekan angka kehamilan remaja, sekaligus memenuhi target nasional dan global.
